Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

PANDE LATA

Pitak, 6 Mei 2017 20:03 “Pande lata” merupakan sebuah frase yang (masih) dekat dengan kehidupan masyarakat Manggarai. “Pande lata” secara morfologis dibentuk oleh tiga bentuk dasar yakni pande , le dan ata. Pande berarti buat, le berarti oleh dan ata berarti orang. Jadi pande le ata atau pande lata kurang lebih berarti: buat oleh orang (lain). Dalam proses berkomunikasi frase pande le ata, fonem e pada bentuk le  mengalami peluruhan bunyi sehingga menjadi pande lata. Ini suatu gejala bahasa yang biasa. Apa sudah namanya? Saya lupa-lupa ingat istilahnya dalam imu bahasa ee.  Beberapa waktu terakhir, frase ini muncul kembali di kalangan anak-anak muda. Mereka mengungkapkannya sebagai bagian dari candaan ringan mereka; mereka akan menggunakannya dalam konteks untuk mengejek teman. Jadi kau kalo ada tingkah yang aneh2, orang akan mengejek dan bilang: pande lata ata ho‼ Dalam kacamata sosiolinguistik, ungkapan ataupun istilah seperti ini lumrah adanya. Tidak ada yang...

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI PERAWAT KEBHINEKAAN

INDONESIA DAN KONDISI KEKINIAN Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan. Sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan (multikultural),  pluralitas tentu menjadi hal yang tidak terbantahkan.  Dalam kehidupannya, sudah menjadi harga mutlak bahwa bangsa Indonesia akan berhadapan dengan beraneka kepentingan dan perbedaan; baik perbedaan suku, agama, warna kulit, ras, golongan dan aneka perbedaan lainnya. Kita sebagai satu kesatuan Negara Republik Indonesia, tentu mengharapkan agar di tengah segala perbedaan yang ada, kita dapat saling memahami, saling melengkapi dan saling mengisi satu dengan yang lainnya di bawah panji Bhineka Tunggal Ika. Jika berkaca pada realita yang ada, kita dapat dengan mudah menemukan aneka persoalan dan masalah sosial yang dipicu hanya karena perbedaan-perbedaan tersebut. Heterogenitas yang adalah berkat dan kekayaan bangsa justru menjadi racun yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Tragedi Sampit (antara suku Day...