Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Bakso, Skripsi, dan Teka-Teki Menjadi Orang Katolik

Foto lama; tidak nyambung dengan isi tulisan. . . Ruteng, 23 Mei 2018 Malam sudah menunjukkan pukul 23.40 tetapi saya belum juga tidur. Ini semacam persoalan biasa bagi saya, toh biasanya saya tidur pukul satu lewat. Beberapa saat berselang, saya lapar. Saya kemudian ke dapur dan mencari-cari sesuatu yang bisa dimakan. Di situ ada nasi, tetapi tidak ada sayur. Saya sulit makan nasi kosong. Saya meraba saku saya, puji Tuhan ada uang sepuluh ribu. Lebih baik saya pi beli mi dan telur di mini market samping Sentosa Raya. Oh iya ngomong-ngomong, saya suka ini mini market. Selain karena dibuka 24 jam, pelayannya ramah-ramah dan murah senyum. Saya suka orang yang suka senyum walaupun saya sendiri sulit sekali untuk senyum. Dari segi pelayanan, saya kira ini salah satu yang terbaik di Ruteng. Kebanyakan pelayan di kota Ruteng judes. Saya kalau ke toko kadang malas dengan pelayan atau babanya. Banyak dari mereka yang sudah muka jelek, judes lagi. Cala eme data ranga, di’a koe...