Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Surat Untuk Ibu

Ibu, jangan kau tanyakan kenapa kau pulang selarut ini. . Percayalah! Aku tak menghabiskan malamku dengan botol-botol sopi, Tidak juga dengan puntung-puntung rupiah. . Aku senggamai malam, Bahkan terkadang hingga pagi datang menyapa. . Ak menggelutinya sembari berharap di salah satu sudutnya kan kutemukan secuil hikmah. . Aku merangkak tuk sesuap ilmu. . Aku yakin ada sebentuk kebajikan di sana. . Ibu, Maaf  bila kumengusik kedamaian malammu Bukalah pintumu dengan senyum termanis!! Aku tahu tak sepatutnya mimpi malammu kuganggu. .

Sajak Anak Jalanan

Apa kau tahu rasanya menjadi aku? Melalui hari tanpa belaian lembut Ibu, Melewati malam tanpa dekapan Sang Ayah, Hanya dingin, kelam, sepi. . Tanpa seorangpun yang peduli. . Apa kau tahu rasanya? Ketika mentari berlabuh di pelupuk senja, aku merebahkan tubuhku di tepi jalanan berselimutkan mimpi-mimpi yang getir Hanya beralaskan koran, yah koran berparaskan senyum tuan-tuan penguasa Dan di kala mentari kembali menyapa, Aku kembali melangkahkan kakiku, Menyelusuri lorong-lorong kota, Tergontai dalam langkah yang kian tak berarah‼ Barangkali kan kutemukan sesuap nasi Jangan tanyakan mimpi dan hari esokku! semua terlampau pahit tuk kuimpikan Semua terlalu suram tuk kuhayalkan dan teruntuk tuan-tuan penguasa, berjanjilah: “Jangan pernah kau lahirkan kau lagi‼”

SURAT PENJAGA MALAM

Nak, teruslah berjalan, Tak patut bila langkahmu terhenti. . Selagi nadimu berdetak; Jangan kau padamkan asamu. . Dunia kita memang terkadang kejam. . Jadi, biasakanlah dirimu! Tak mengapa bila Ayah senggamai malam, Demi sesuap nasi dan segumpal rupiahmu. . Tak seberapa dingin ini; Asal kau dapat tetap bersekolah. . Lanjutkan mimpimu Nak! Jangan biarkan keadaan ini mengekangmu. . Tentang hari-hari kita yang keras; Cukup lantai dan dinding ini yang tahu. . Simpanlah tawar dan getirnya di balik sarung bantalmu. . Balutlah  sakit dan pedihnya dengan senyuman termanis. . Kerisauan itu cukup kita yang tahu; Aku, Kau dan Ibumu. . Jangan ikuti jejak Ayahmu Nak! Rajutlah esok yang baik untuk anak-anakmu kelak. . Belikan mereka sepatu dan baju baru di kala Natal; Temani tidur malam mereka dengan pelukan terhangat. . Tuntun mereka membaca dan menulis. . Ayah tak ingin mereka kesepian sepertimu. .