Entah tlah berapa lama
aku membungkus kaki
mungilmu. .
Menelusuri ruas
jalanan kota,
mengejar mimpimu yang
tak jua terlihat. .
Warnaku tlah lama
memudar tuan!
Alasku tlah lama
menipis. .
Tlah jutaan langkah yang kuukir,
Tapi aku tak jua menepi di sudut kamarmu. .
Kau memang tuan yang payah!!
Akupun bosan dan risih dengan bau keringatmu. .
Aku lelah menapaki aspal dan debu yang sama. .
Kapankah kita menepi?
Tlah jutaan langkah yang kuukir,
Tapi aku tak jua menepi di sudut kamarmu. .
Kau memang tuan yang payah!!
Akupun bosan dan risih dengan bau keringatmu. .
Aku lelah menapaki aspal dan debu yang sama. .
Kapankah kita menepi?
Komentar
Posting Komentar