Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

SAPO*

Anda tentu tahu tempat ini. Bagiku, terkadang ini lebih dari sekedar sebuah perapian. Bentuknya yang sempit namun menghangatkan memang menjadikannya sebagai sebuah tempat yang baik untuk bercengkeramah di pagi dan sore hari, apalagi di tengah nuansa pagi Kota Ruteng yang membunuh. Ini sebuah tempat yang tepat untuk menyeka dingin sehabis bersenyawa bersama dinginnya air Ruteng. Sapo adalah sekeping kehangatan. Di tempat ini aku biasa menghabiskan waktu untuk sekedar berbagi cerita dengan Ibuku. Sambil menikmati tegukan demi tegukan kopi, kami menyulam cerita; menggali kisah masa mudanya dulu, sejenak melawan lupa akan hari-hari mudanya yang perlahan tergerus untaian waktu. Atau mungkin sesekali tentang lika-liku perjalananku kini; perkuliahan dan kisah cintanya yang berantakan (hahahah. .   neka rabo, baper). Di tempat ini, ia merangkap sebagai seorang Ibu, teman, sahabat sekaligus sebagai kekasih jiwa. Nama dan bentuknya yang sederhana; sesederhana pemenggalan suku katanya ...

Kul

(01:12:15 23:18) Terasing di penghujung malam. . Ketika yang lain kian terlelap dalam buaian mimpi panjangnya; Kita tak pernah lelah berpacu dengna tugas Dan penyelesaiannya yang tak pernah benar-benar selesai. . Kita menikmati tiap senggamaannya di atas ceceran kertas usang; Sementara tumpukannya yang lain menjadi saksi sembari menanti saatnya tiba. . Kita berpacu dengan waktu; Dan lagi-lagi kita kalah sebab waktu adalah sebuah keabadian. . Ini melelahkan! Semoga ini benar-benar bermakna untukku di hari esok. .

AIR MATA NADUS

Di suatu sudut kota Ruteng, hiduplah seorang pemuda yang bernama Nadus. Ia merupakan putra pertama dari 5 bersaudara. Ibunya lulusan Matematika dan mengabdi sebagai seorang guru SMP. Sedangkan ayahnya bekerja sebagai PNS di salah satu instasi pemerintahan. Dengan latar belakang orang tua seperti itu, tentu kehidupan Nadus sungguh menyenangkan dan boleh dikatakan hampir pasti tidak mengalami kekurangan apapun. Segala kebutuhannya pasti dengan segera dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Nadus melewati dan menjalani pendidikan SD dan SMP-nya dengan baik. Segala sesuatu berjalan dengan sewajarnya. Ia melewati semuanya selayakanya para teman sebayanya. Namun ketika SMA ia mulai terpengaruh oleh pergaulan teman-temannya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk bolos, bermain bliard, play station, dan berbagai aktivitas lainnya. Untunglah saat pengumuman hasil kelulusan, Nadus masih tetap dinyatakan lulus. Sistem kelulusan UN yang dibantu oleh sekian persen nilai sekolah membuat Nadus diny...

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER

Beberapa minggu terakhir, media ramai memberitakan kasus korupsi, penggunaan narkoba, kekerasan antarmahasiswa, dan berbagai kasus miris lainnya. Kasus-kasus semacam ini seakan-akan telah menjadi bagian wajib dari setiap pemberiataan media. Hampir setiap hari, media tak pernah luput dari pemberitaan kasus-kasus di atas. Sayangnya, kasus –kasus ini justru didalangi oleh kaum-kaum intelektual. Sebagai salah satu contohnya: kasus penggunaan narkoba Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi yabg berujung pemecatannya dari jabatan Bupati. Dari wilayah timur, kita dikejutkan oleh berita penangkapan empat anggota DPR Kepulauan Sula, Maluku Utara karena kasus narkoba. Atau yang paling akrab di telinga masyarakat NTT pemulangan (sementara) mahasiswa asal NTT karena kasus bentrokan dengan mahasiswa asal Maluku yang berujung tewasnya Nasehon Leplemem, mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) ASIA Malang asal Maluku. Masih ada begitu banyak permasalahan miris lainnya yang dapat denga...

LABIRIN

L agi-lagi ku kembali terjebak pada ruang yang kita bangun; Pada sebuah labirin yang terlanjur kita bentuk; Yang tersusun atas dinding-dinding kaca yang tak bisa dipecahkan. . Kita terpaut satu dinding kaca; Saling menatap dengan tatapan sayu pada sela-sela kebeningannya; Hendak mendekat, merangkul, dan. . . . Tapi apa daya kita tak dapat saling berbagi peluh. . Hanya bisa menyatukan senyuman dalam jarak seinci kaca. . Kita kemudian menghabiskan waktu dengan menatap dan meratapi tiap potret kenangannya yang melekat pada dinding-dindingnya. . Ironisnya, hanya potret kita yang tersenyum. .

TERIMA KASIH NGKIONG ART

Aksi coret-coret liar merupakan sebuah kebiasaan buruk yang menghantui setiap tembok dan tempat-tempat umum di kota manapun. Kebiasaan buruk yang umumnya dilakukan oleh para remaja ini tentunya sebuah kebiasaan yang mencerminkan manusia rendah karakter. Tak jarang tulisan-tulisan yang dihadirkan pada tembok-tembok ini berbau rasis, caci maki, pornografi, penghinaan dan berbagai ungkapan ‘yang mengganggu’ lainnya. Tidak sedikit orang yang merasa risih dengan kehadiran coretan liar ini. Selain karena pesan/nada yang ditampilkannya, tentu saja karena hampir pasti tidak ada kesan estetika yang dihadirkannya. Apa yang ditampilkan pada coretan-coretan ini hanyalah sesuatu yang mengganggu. Bahkan bisa dibilang hanya merusak pemandangan. Warga kota Ruteng patut bersyukur dengan kehadiran Komunitas Ngkiong Art. Komunitas ini merupakan sebuah komunitas yang terlahir sebagai reaksi terhadap maraknya aksi coret liar yang umumnya dilakukan oleh karangan remaja. Komunitas yang dibentuk pada awal ...