Anda tentu tahu tempat ini. Bagiku, terkadang ini lebih dari sekedar sebuah perapian. Bentuknya yang sempit namun menghangatkan memang menjadikannya sebagai sebuah tempat yang baik untuk bercengkeramah di pagi dan sore hari, apalagi di tengah nuansa pagi Kota Ruteng yang membunuh. Ini sebuah tempat yang tepat untuk menyeka dingin sehabis bersenyawa bersama dinginnya air Ruteng. Sapo adalah sekeping kehangatan. Di tempat ini aku biasa menghabiskan waktu untuk sekedar berbagi cerita dengan Ibuku. Sambil menikmati tegukan demi tegukan kopi, kami menyulam cerita; menggali kisah masa mudanya dulu, sejenak melawan lupa akan hari-hari mudanya yang perlahan tergerus untaian waktu. Atau mungkin sesekali tentang lika-liku perjalananku kini; perkuliahan dan kisah cintanya yang berantakan (hahahah. . neka rabo, baper). Di tempat ini, ia merangkap sebagai seorang Ibu, teman, sahabat sekaligus sebagai kekasih jiwa. Nama dan bentuknya yang sederhana; sesederhana pemenggalan suku katanya ...
You'll Never Walk Alone.