Selalu ada satu yang berbeda kala siang berganti rupa menjadi malam,
Pengusik yang membuatnya tak lagi sama dengan gelak tawa di hari-hari
kemarin. .
Seakan riuh itu memudar,
Tak lagi berpendar pada peradabannya. .
Hanya diam, tak lagi bergeming,
Terpatri pada kop yang sama;
Tanpa syair, tanpa nada, tanpa ketukan. .
Coba kuusir resah itu dengan alunan gitar tua,
Tapi sepertinya ia juga enggan bercengkeramah. .
Akupun kian terjebak dalam sejuta tanya tapi masih tak tahu harus
berbuat apa. .
Menepi serasa tak lagi berarti,
Berlari tapi raga tak lagi bernyawa,
So, mestikah kunikmati cara ia membunuh dalam kehampaanya?
#Darat tha, pande de LUANG‼
Komentar
Posting Komentar