Dayung ini kan terus kukayuh walau pulau itu tak jua tersama,
Meski ia kian terasa mustahil tuk kurangkul,
Kian menghilang dan tenggelam di balik sabut kelabu. .
Pelitakupun kan terus bernyala. .
Tak peduli meski badai terus menampar,
Atau mungkin sapuan badai terus menerjang. .
Tetap kupastikan asanya kan tetap benderang,
Meski terkadang ia tak lagi berpijar sejauh tak berhingga. .
Walau terik tak lelah membakar raga,
Asaku kan tetap berpijar menuju yang tertinggi‼
Yang terbaik kugantungkan di depan keningku,
Itulah penuntunku tuk menggapai mimpi. .
Sekian lam kumendayung,
Ragaku kian melesuh bersimbah peluh. .
Dan ketika semua berpendar pada sisi kelamnya,
Aku makin tertatih. .
Aku letih, aku tergontai, aku tersungkur. .
“TAKKAN MENYERAH!”
Perahu kecilku kan terus kukayuh. .
Komentar
Posting Komentar