(23:03, 10/10/14)
Pertiwi menangis,
Menahan pedih dihujam jemari-jemari tamak. .
Eloknya tak lagi terlihat,
Terinjak di kaki-kaki tuan penguasa. .
Dan tangisannya kian membesar,
Ketika sekujur tubuhnya terus ditelanjangi,
Ketika keperawanan dan jiwanya dilukai,
Demi sebongkah harta imitasi. .
Tegakah kau melihatnya?
Tidakkah kau merasa kehilangan?
Pada suara merdu kicauan burung,
Pada berjuta satwa yang ramah menyapamu?
Jangan biarkan ia menangis lebih lama lagi!
Jangan biarkan eloknya tinggal cerita‼
Sbab dengan apa lagi kita kan hidup,
Jika penghidupan kita tak lagi hidup??
Jika kau merasa memilikinya,
Mari genggam erat tanganku dan runtuhkan egonya‼
Biar peluru menatap tajam, kita usir mereka‼
Mereka yang keji dan tertawa di atas pesakitannya. .
Kau tahu, tak ada yang lebih berharga dari alam yang tersenyum. .
Usir bajingan-bajingan ini‼
Kembalikan mereka ke neraka‼
Ke tempat di mana semestinya mereka berada‼
Komentar
Posting Komentar