Tambak Iteng Ayah pinjami aku ketegaranmu sebentar. . Malam yang kau dongengkan sebagai kedamaian kini tak lagi menjadi sahabat yang baik. . Akhir-akhir ini aku pun jadi lupa bagaimana caranya untuk tidur; apalagi tuk melukis mimpi. . Setiap hembusan nafas yang kukecap seperti membawaku pada babak demi babak pergulatan yang tak usai; dan aku terkadang lari dari pergulatan itu. . Aku tahu aku belum sepenuhnya menjadi kuat dan kokoh sepertimu. . Di antara jeda pelarianku, Aku ingin bersandar sejenak; Sebab kaki-kaki kecilku belum terbiasa tuk menopang segalanya. . Ohh,, iya tentang getir yang kubisikkan padamu semalam; Apakah aku mesti mengawalinya dengan berpura-pura sebelum akhirnya kumenjadi biasa tuk terbiasa? Pitak, 19 Desember 2017
You'll Never Walk Alone.